Yesus Mengecewakan

Tiga setengah tahun adalah masa yang penuh sukacita untuk murid-murid Yesus. Mereka sungguh senang dengan setiap pelayanan yang berhasil, banyak mjizat dan kesaksian yang mereka kumpulkan. Dan mereka tidak sabat untuk menanti saat Yesus sang Mesias, membebaskan mereka dari perjalanan Romawi.

Ketika Tuhan Yesus mengatakan waktunya sudah dekat dan Ia akan disalibkan, semua murid-Nya menjadi goncang. Bahkan Petrus menentang hal itu. Mereka begitu menginginkan idolanya untuk melakukan yang terbaik yang mereka bayangkan. Tetapi rencana Tuhan bukan rencana manusia.

Yesus ditangkap, disiksa lalu disalib. Semua murid-muridNya kecewa. Mereka menyangka kalau Yesus akan membebaskan mereka dari penjajah yang kejam. Mengapa Ia memilih "jalan-Nya" sendiri tidak memikirkan perasaan sahabat-sahabat-Nya? Mengapa Yesus harus berkenalan dan mengajak mereka pelayanan jika dalam tiga setengah tahun semuanya kandas di tengah jalan? Mengapa Yesus tidak berkonsultasi dulu dengan mereka tentang tindakan-Nya? Apa yang akan mereka katakan kepada istri dan orang tua mereka? Tetangga mereka akan mencemooh. Semua orang di sekitar Yesus merasa dikecewakan dengan pilihan yang Yesus ambil untuk mau ditangkap dan tidak melawan dengan kuasa-Nya.

Kekecewaan itu begitu mendalam dan melukai perasaan mereka ketika pemimpin yang selama ini tengah mereka banggakan ternyata "hanya" mati disalib. Umur pelayanan mereka "hanya" tidak setengah tahun. Mereka merasa bahwa kekecewaan ini adalah akhir dari persahabatan pendek mereka dengan Yesus.

Pemikiran itu berubah tiga hari kemudian. Yesus bangkit! Paradigma mereka semakin diubahkan ketika Roh Kudus turun dan berkuasa atas hidup mereka. Hal itu tidak akan terjadi kalau Yesus tidak mati.

Ada kalanya hal yang sepertinya buruk dan mengecewakan terjadi dalam hubungan persahabatan kalian. Namun hal itu ternyata membawa perubahan yang luar biasa dalam diri kalian ke arah yang baik. Mungkin kamu bisa menjadi kecewa, marah, tertekan, tetapi hal itu akan membuat kalian menjadi semakin bertumbuh dan mengalami terobsesi.


Rumah Renungan

Artikel yang Berhubungan