Rumah Aman & Nyaman Di Musim Hujan



Punya rumah bagus adalah impian tiap orang. Namun rumah juga harus memenuhi fungsi sebagai pelindung. Khususnya bagi negara beriklim tropis, curah hujan yang tinggi merupakan ancaman. Tak hanya bagi kesehatan, tapi juga kekuatan rumah.

Sebetulnya, menurut Ir. Edi Permana dari PT Arkorior, Jakarta, mempersiapkan rumah menghadapi musim hujan sudah harus dimulai sejak membentuk konsep rumah. "Kalau menjelang musim hujan atau pas musim hujan baru ribut-ribut, sebenarnya agak terlambat." Ia memberi contoh, jika ingin rumah gaya Mediteran, "Mungkin mungkin bagus diterapkan di negara dua musim seperti Eropa. Untuk di negara tropis harus dilakukan beberapa penyesuaian. Kemungkinan-kemungkinan rembesan dan tampias air hujan, harus sudah diantisipasi sejak awal. Dengan begitu, kita bisa meminimalkan risiko," kata Edi.

Apa saja, sih, kiat agar rumah tetap aman dan nyaman di musim penghujan? Berikut di antaranya.

ATAP
1. Ibarat pepatah sedia payung sebelum hujan, persiapkan atap alias "payung" rumah kita sebelum musim hujan tiba. Sering-seringlah menengok ke atas atap, apakah ada genteng yang sudah perlu diganti atau merosot.

2. Untuk atap dari beton, asbes, atau sirap, cermati kemungkinan adanya retak rambut. Jika ada, beri kawat kasa dan waterproof. Utuk retak besar, harus dibobok dan diplester kembali.

3. Idealnya, pemeriksaan dilakukan minimal 2 - 3 bulan sekali. Sebab, retak rambut amat kecil dan tidak langsung menimbulkan kebocoran. Baru setelah3-4 kali hujan besar, atap bocor dan air yang merembes bisa membuat atap lapuk.

4. Daerah kerpusan (bubungan) atap juga butuh perhatian ekstra lantaran plester semen pada bagian tersebut kerap bocor. Prinsipnya, semakin dini diperbaiki, semakin murah biayanya. Plafon yang dibiarkan lembab gara-gara rembesan air, lama-lama bisa ambruk. Risikonya, biaya perbaikan lebih mahal.

5. Sedapat mungkin gunakan alumunium foil (1- 2 mili) sebagai pelapis antara plafon dan genteng. Selain mengurangi penyerapan panas, juga untuk menghindari tampias. Misalnya, jika ada ketidaksempurnaan dalam pemasangan genteng, alumunium berfungsi sebagai tameng bagi atap sehingga air akan turun ke plank dan tak masuk ke dalam rumah."

6. Cermati segi elevasi (sudut kemiringan) materi genteng guna membentuk ketahanan terhadap hujan. Misalnya, genteng keramik membutuhkan elevasi lebih dari 30 derajat, sedangkan asbes butuh lebih dari 15 derajat. Jika tak diindahkan, air hujan tetap bisa masuk lewat genteng. mengatasinya, gunakan overstek (lidah atap) sepanjang 1,2 meter untuk melindungi lantai teras dan dinding dari tampias hujan angin.

7. Khusus untuk atap asbes, pemasangan baut atau paku pada asbes harus diperhatikan. Asbes tidak bisa direkatkan dengan paku biasa, karena jika dipalu mudah pecah. Asbes harus dibor dulu, dipasang paku yang dilapisi karet, lalu dipelingkut di area pakunya.

8. Untuk daerah tropis, materi yang paling pas adalah genteng keramik yang lebih liat menghadapi perubahan cuaca dan suhu.

LAMPU OUTDOOR
* Cek secara rutin instalasi kabel listrik. Kalau ada yang terkelupas apalagi telanjang, amat bahaya! Jika aliran listriknya AC 220 volt, bisa-bisa terjadi arus pendek. Belum lagi kalau kabel yang telanjang, terendam. Airnya bisa menghantarkan listrik.

* Sebaiknya gunakan aliran DC untuk lampu taman atau luar rumah agar lebih aman karena tak menghantar listrik. Namun kabel tetap harus terbungkus rapi.

DINDING
1. Musuh utama dinding di musim hujan adalah kelembaban. Salah satu sebabnya, adanya rembesan dari atap rumah. Tak ada jalan lain, atap rumah harus dibenahi lebih dulu dan diberi water-proof.

2. Khusus untuk dinding outdoor, gunakan pelapisan weathershield sebagai pelindung terhadap jamur agar dinding tak bernoda hitam.

3. Jika telanjur berjamur, harus dikerok, dicat, dan diberi water-proof.

4. Dinding retak juga harus dibobok, diplester ulang, dan lapisi dengan water-proof.

5. Dinding dari batu alam memerlukan biaya ekstra untuk perawatan. Sebab, batu alam memiliki pori-pori yang lebih lebar, sehingga air bisa merembes lebih banyak dan risiko berjamur dan berlumutnya lebih tinggi. Lapisi batu alam dengan vernis dan precoat setiap 6 bulan sekali agar kondisinya selalu terjaga. Jika berlumut atau berjamur, terpaksa harus digerinda dan itu berarti bisa merusak tektur batu.

6. Jika ada parapet di dinding, berikan kemiringan pada parapet agar air hujan tidak mengikis parapet secara langsung.

SALURAN RIOL & SEPTIK TANK
A. Selain membersihkan parit dan saluran air dari kotoran yang dapat menghambat aliran air, saluran riol rumah yang menuju ke parit, sebaiknya diberi kemiringan untuk mencegah tergenangnya air.

B. Mulut riol seyogyanya lebih tinggi daripada permukaan air di parit saat musim hujan untuk menghindari tumpukan lumpur di mulut riol yang bisa mengakibatkan penyumbatan.

C. Jangan lupa, pasang kasa di mulut riol untuk mencegah masuknya tikus.

D. Septik tank pun harus disiapkan menghadapi musim hujan. Saat musim hujan, kadang toilet mendadak macet karena jenuhnya air yang terdapat dalam ruang rembesan air dekat septik tank. Untuk menanggulanginya, bagi daerah-daerah yang kadar air tanahnya memang tinggi dan buat ruang rembesan air yang lebih besar. Kalau lahan tanahnya tinggi, akan lebih mudah karena otomatis air akan merembes ke tanah. Tapi jika termasuk daerah banjir dan kadar air dalam tanahnya tinggi, kadang perlu dibuat lebih dari satu daerah rembesan yang dalamnya sekitar 3-4 meter.

LANTAI
1. Tampias air hujan atau atap bocor, bisa merusak lantai. Cara menanggulanginya, buat overstek dan pilih lantai yang kuat. Jangan gunakan lantai materi indoor untuk ruangan outdoor.

2. Banjir juga merusak lantai. Air merembes lewat sela-sela pintu dan jendela. Untuk itu ban pada lantai, pintu, dan jendela, sebaiknya dibuat dari materi alumunium berlapis karet.

3. Lantai dalam rumah sebaiknya juga lebih tinggi daripada teras.

4. Jika pintu dan jendela terbuat dari kayu, sebaiknya diberi finishing duco ketimbang melamik. Kusen jendela serta pintu pun harus dirawat dengan menyemprotkan clear gloss.

5. Bisa juga terjadi, tiba-tiba air menggenangi lantai meski tak ada hujan. Ini terjadi karena desakan air yang keluar dari bawah lantai rumah. Biasanya, di rumah-rumah yang dibangun di atas lahan yang kandungan airnya besar serta dibangun dengan ketinggian di ba- wah badan jalan. Sedapat mungkin, rumah harus dibangun lebih tinggi dibanding level jalan. setidaknya, setengah meter lebih tinggi. Informasi tentang level jalan dan level banjir bisa dilihat di Pemerintah Kota.

LOKASI: KEDIAMAN ADI SURYA DHARMA
PERUMAHAN VILLA ILHAMI,
KELAPA DUA-TANGERANG

Dokumen NOVA
Foto: Fadoli Barbhatully/NOVA


Artikel yang Berhubungan